.png&w=3840&q=75)
Survival Rate Startup Indonesia Capai 10 Persen, Salah Satu yang Terbaik di Dunia
Bogor, Bageur - News Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan bahwa tingkat keberlangsungan (survival rate) startup di Indonesia mencapai 10 persen. Angka ini tergolong tinggi dibandingkan rata-rata global yang hanya sekitar 1 persen.
"Kita memang memiliki angka kegagalan 10 persen, bukan survival rate yang 10 persen. Namun demikian, secara global, rata-rata survival rate hanya 1 persen," ujar Meutya dalam acara Terampil di Awan di BPPTIK Komdigi, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (19/2).
Meutya menambahkan bahwa tingkat kelangsungan hidup startup di Indonesia termasuk yang terbaik di dunia. Saat ini, tercatat lebih dari 3.000 startup yang terdata di Kementerian Komunikasi dan Digital, dengan sekitar 1.300 di antaranya berada dalam program pendampingan Komdigi.
Dukungan Pemerintah dalam Pengembangan Startup
Pemerintah terus berupaya memperkuat ekosistem digital di Indonesia melalui berbagai inisiatif, termasuk pelatihan talenta digital secara masif. Meutya optimistis bahwa di bawah pemerintahan Presiden Prabowo, upaya ini akan menghasilkan lebih banyak startup berkualitas yang mampu bertahan dan berkembang.
"Kami yakin dengan pelatihan digital talent yang semakin masif, Indonesia bisa melahirkan lebih banyak startup yang tidak hanya tumbuh, tetapi juga berdaya saing," tambahnya.
Dominasi Indonesia di ASEAN Digital Awards 2025
Selain mencatatkan survival rate yang tinggi, startup Indonesia juga menunjukkan prestasi gemilang di kancah internasional. Pada ajang ASEAN Digital Awards 2025 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand, Indonesia berhasil meraih sembilan penghargaan dari total 18 medali yang diberikan.
Rincian penghargaan yang diperoleh Indonesia meliputi empat medali emas, tiga medali perak, dan dua medali perunggu. Mayoritas pemenang merupakan startup yang tergabung dalam program pendampingan digital Komdigi.
ASEAN Digital Awards merupakan ajang penghargaan bergengsi bagi organisasi, bisnis, dan individu yang telah menciptakan produk serta layanan inovatif yang berkontribusi signifikan terhadap perkembangan ekosistem digital di Asia Tenggara. Sebelumnya, ajang ini dikenal dengan nama ASEAN ICT Awards, namun mengalami rebranding menjadi ASEAN Digital Awards.
Pada edisi sebelumnya, Indonesia membawa pulang lima penghargaan. Pencapaian tahun ini yang meningkat menjadi sembilan medali menunjukkan bahwa startup Indonesia semakin kompetitif di tingkat internasional.
"Kemenangan ini membuktikan bahwa ekosistem startup di Indonesia tidak hanya berkembang pesat, tetapi juga memiliki daya saing global. Kami sangat bangga melihat kerja keras para pelaku startup yang berhasil mengharumkan nama bangsa," ujar Meutya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/1).
Dengan tingkat survival yang tinggi serta pencapaian di ajang internasional, ekosistem startup di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pemerintah bersama berbagai pihak berkomitmen untuk terus memberikan dukungan demi melahirkan lebih banyak inovasi yang dapat bersaing di tingkat global.